Kesbangpol Jaktim Gelar Survei Kuisioner Kewaspadaan Nasional
Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Timur, Rabu (11/9), menggelar survei kuisioner Indeks Kewaspadaan Nasional (IKN).
"Menyamakan persepsi dan tindakan dalam pengukuran Indeks Kewaspadaan Nasional (IKN),"
Kepala Kesbangpol Jakarta Timur, Handoko Murhestriarso mengatakan, dalam giat ini pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri RI dan diikuti 20 responden dari unsur tokoh agama, ASN, media massa, ormas serta akademisi.
"Kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi dan tindakan dalam pengukuran Indeks Kewaspadaan Nasional (IKN), pemetaan, pengukuran dan prediksi dalam menentukan wilayah yang diindentifikasi potensial untuk penetrasi kebijakan," papar Handoko.
Pengurus RT, RW dan LMK di Jaktim Ikut PembinaanSebagai narasumber, jelas Handoko, dihadirkan Kartika Mulia Sari, seorang analis kebijakan ahli madya Direktorat Kewaspadaan Nasional Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Dirjen Kewaspadaan Nasional Kemendagri RI.
Menurut Kartika, ada 53 pertanyaan yang diberikan pada responden dalam pengisian kuisioner tersebut. Di antaranya, mengenai jenis konflik, sebab konflik, penanganan konflik, partisipasi masyarakat dalam penyelesaian konflik.
Kemudian, upaya pemerintah dalam meredam konflik, hubungan kelembagaan, kualitas layanan, nasionalisme, disinformasi atau hoax, artificial intelligent (AI), media massa, toleransi agama dan suku, upada pencegahan konflik,dan keberadaan orang asing.
"Dalam kuesioner ini ada tiga tipe pertanyaan yang harus dijawab responden. Kuisioner ini dilakukan di tiga provinsi, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan dan Papua Tengah," kata Kartika.
Dijabarkan Kartika, dari 53 pertanyaan yang diajukan terbagi dalam tiga ketegori, yaitu pertanyaan, setengah tertutup dan pertanyaan terbuka.
Untuk pertanyaan tertutup, responden hanya dapat memilih pilihan jawaban yang sudah disediakan dalam kuesioner. Kemudian, pertanyaan setengah tertutup atau setengah terbuka, responden dapat menulis jawaban lain terhadap sebuah pertanyaan sepanjang jawaban yang disediakan dalam kuesioner tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, sikap dan pandangannya.
Sementara dalam pertanyaan terbuka. responden menulis jawaban terhadap sebuah pertanyaan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, sikap dan pandangannya.
"Tim peneliti tidak menyediakan jawaban sama sekali," tandasnya.